Minggu, 03 Februari 2013

0

Al-Jumlatul Mufiidah

Posted in




 
اَلْجُمْلَةُ الْمُفِيْـدَةُ
اَلْأَمْثِـلَةُ :
١.
اَلْبُسْتَانُ جَمِيْلٌ
٤.
قَطَفَ مُـحَمَّــدٌ زَهْرَةً
٢.
اَلشَّمْسُ طَالِعَـةٌ
٥.
يَعِيْشُ السَّمَكُ فِي اْلـمَاءِ
٣.
شَمَّ عَلِيٌّ وَرْدَةً
٦.
يَكْثُرُ النَّخِيْلُ فِي مِصْرَ

Katerangan :

            Apabila kita memperhatikan susunan yang pertama pada contoh diatas, kita akan mendapatkan susunan jumlah yang terdiri dari dua kalimat.
Kalimat yang pertama :” اَلْبُسْتَانُ
Kalimat yang kedua “ جَمِيْلٌ”.
Maka apabila kita mengambil kalimat yang pertama saja yaitu ” اَلْبُسْتَانُ “ kita tidak akan memahami kecuali makna Al-Bustan itu sendiri dan begitu juga halnya apabila kita hanya mempergunakan kalimat yang kedua saja yaitu kalimat “ جَمِيْلٌ” maka itu juga sama tidak bisa dijadikan modal untuk kita berbicara dan pasti kita hanya memahami makna dari kalimat itu sendiri sendiri saja dan pasti orang yang mendengar atau membacanya tidak akan paham terhadap apa yang kita bicaraka atau kita tulis.
            Akan tetapi apabila dua kalimat itu kita gabungkan menjadi satu seperti contoh diatas yaitu اَلْبُسْتَانُ جَمِيْلٌ  maka pasti kita akan memahami makna tersebut secara sempurna. Sehingga susunan tersebut didalam bahasa arab disebut dengan اَلْجُمْلَةُ الْمُفِيْـدَةُ  . dan perlu diketahui bahwa pada tiap-tiap kalimat tersebut diatas memiliki bagian atau nama masing-masing , yang insya Allah akan diterangkan pada pembahasan selanjutnya.
            Dan dengan ini kita dapat mengetahui bahwasannya satu kalimat saja tidaklah cukup untuk dijadikan bahan berbicara atau menulis, dan sehingga haruslah suatu jumlah itu terdiri dari dua kalimat atau lebih sehingga seseorang dapat mengetahui makna kalimat dalam suatu jumlah dengan sempurna.
            Dan adapun kalimat : قُمْ, اِجْلِسْ, تَكَلَّمْ  walaupun tampak kalimat tersebut seperti satu kalimat tetapi pada hakekatnya jika diuraikan kalimat tersebut mengandung atau terdiri dari dua kalimat, satu kalimat yang terlafadzkan atau terucapkan” قُمْ “dan yang satu kalimat lagi tersembunyi dan tidak diucapkan” أنْتَ “, yang jika diucapkan sipendengar akan memahami ucapan tersebut walaupun tidak terucapkan.
اَلْقَاعِـدَةُ :

اَلتَّرْـكِيْبُ الَّذِي يُفِيْـدُ فَائِدَةً تَامَّـةً يُسَمَّي جُمْلَةً مُفِيْدَةً وَيُسَمَّي أَيْضًا كَلاَمًا
١.
اَلْجُمْلَةُ الْمُفِيْـدَةُ قَدْ تَتَرَكَّبُ مِنْ كَلِمَتَيْنِ وَ قَدْ تَتَرَكَّبُ مِنْ أَكْثَر. وَكُلُّ كَلِمَةٍ فِيْهَا تَعُـدُّ جُزْءًا مِنْهَا
٢.


Referensi 

Kitab  Nahwul Wadih Karangan 'Ali Al Jarim dan Mustofa Amiin
Ditulis Kembali Oleh : Saiful Aziz

0 komentar: